Apr 30, 2004

Kunjungan Habib Umar Bin Hafidh,Solo

Habib Umar bin Hafidh bersama rombongan tiba di Solo pukul 8 malam dan
langsung menuju ke Masjid Riyadh dimana saat itu seperti biasanya setiap
Kamis Malam berlangsung acara pembacaan Maulid Simtud Duror yang dipimpin
langsung oleh Al-Habib Anis alhabsyi. Berikut ini petikan ceramah beliau:
Kita bersyukur pada Allah S.W.T. karena saat ini Ia telah menyambungkan kita
dengan sambungan yang hebat kepada Nabi Muhammad S.A.W. Ketahuilah tidak
akan dicapai kecintaan kepada Allah S.W.T. kecuali melalui kecintaan kita
kepada Rasulullah S.A.W. sebagaimana disebutkan:
"Katakanlah: jika kamu mengasihi Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu."
Tidak ada pintu untuk mendapat kecintaan dari Allah S.W.T. kecuali melalui pintunya Rasulullah S.A.W. Karena itu agar mendapat cintanya Allah S.W.T. dengan cara mencintai orang yang dicintai-Nya yaitu Rasulullah S.A.W.

Begitu pula halnya dengan Maulid Simtud Duror yang menunjukkan kecintaan dan kerinduan yang mendalam dari pengarangnya; Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi kepada kekasihnya Rasulullah S.A.W. Sehingga sekalipun sebagian diantara kita tidak mengerti bahasa Arab kita tetap dapat merasakan cinta dan kerinduan kepada Shohibul Maulid Rasulullah S.A.W. karena cinta dan kerinduan sang pengarang yang mengalir didalam bait-bait syairnya mengalir pula kedalam hati nurani kita.

Sebenarnya orang seperti saya tidak pantas datang ke majelis seperti ini. Saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terlambat menghadiri majelis ini.(ket: Habib Umar masih kebagian dua fasal dan doa). Karena Allah jualah saya masih dapat menghadiri bagian akhir dari acara maulid ini. Begitupula masih dapat mengikuti doa maulid yang dibaca oleh Habib Anis yang mana doa ini menunjukkan ikatan cinta yang kuat kepada Rasulullah S.A.W.

Ciptakanlah rasa rindu kepada Rasulullah S.A.W. sebagaimana tercantum dalam firmanNya: 'Rasulullah adalah karunia yang paling nyata.' Dengan perasaan rindu akan membuat amal seseorang menjadi tinggi. Jika seseorang mempunyai ikatan batin/ta'alluq dengan hal-hal yang rendah niscaya amalnya menjadi rendah pula.

Lihatlah perasaan kerinduan Sayidina Abubakar Ash-Shiddiq kepada Rasulullah S.A.W. ketika beliau mendatangi rumahnya di waktu yang tidak seperti biasanya. Kemudian Rasulullah menyampaikan berita rahasia akan perintah Allah agar beliau S.A.W. berhijrah. Segera Sayidina Abubakar bertanya: "Apakah saya dapat menemani dirimu wahai Rasulullah S.A.W?" Rasullullah mengiyakan. Mendengar hal itu Sayidina Abubakar menitikkan airmata bahagia karena kerinduannya kepada rasulullah S.A.W. sehingga sayidah Aisyah r.a. ;yang ketika itu masih sangat belia usianya mengatakan: "Baru kali ini aku melihat ada orang menangis karena bahagia." Kerinduan Sayidina Abubakar untuk berjuang bersama Nabi, untuk menemani Nabi diganjar oleh Allah S.W.T dengan menemani Rasulullah, bersama-sama beliau S.A.W selama 3 hari 3 malam di Gua Tsur.

Lihatlah pula kerinduan Sayidina Bilal r.a. di saat-saat akhir ketika ajal akan menjemputnya. Ketika dengan kesedihan yang mendalam istrinya menangis mengetahui akan tiba saat perpisahan dengan suami tercinta. Apa yang diucapkan sayidina Bilal r.a.: "Alangkah bahagianya besok aku akan bertemu dengan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya."

Begitu pula disebutkan dalam sebuah riwayat, ketika seorang sahabat yang baru berusia 10tahun meminta kepada ayahnya agar diizinkan untuk berperang di jalan Allah dan di medan perang ia berkata kepada sang ayah: "Wahai ayah tolong gambarkan paras rasulullah dan sifat beliau sehingga aku dapat mengkhayalkan agar bertambah semangatku dan aku berjuang menjadi syuhada." Hal ini tiada lain didasarkan kepada kerinduan yang mendalam dari sahabat kecil yang belum pernah bertemu dengan Rasulullah S.A.W. Bandingkan dengan apa yang diperbuat anak-anak kita sekarang, mereka di usia 12tahun keatas hanya rindu kepada pemain bola atau pemain film yang mungkin dalam seumur hidupnya belum pernah bersujud kepada Allah S.W.T. samasekali. Karena itu didiklah anak-anak kalian untuk rindu kepada Rasulullah.

Habib Abdullah bin Abubakar Alaydrus mengatakan didalam syairnya:
"Dengan perasaan rindu seseorang akan tinggi amalnya."Mudah-mudahan semua ini menjadikan kita rindu kepada rasulullah. Akhirnya, semoga Allah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada Al-Habib Anis Alhabsyi agar dapat
selalu membimbing kita. Mudah-mudahan seluruh keluarganya dan saudara-saudaranya diberi kesehatan oleh Allah S.W.T. Amien.

Demikianlah kurang lebihnya petikan ceramah Habib Umar yang dikatakan oleh penerjemahnya menggunakan susunan bahasa yang sangat tinggi.


Dikutip dari tulisan: Bint Sholeh (Zawiya Milist)

Mar 20, 2004